Beternak Domba di Padang Rumput - domba.id: June 2015

Tuesday, June 30, 2015

Getah Pepaya, mengobati Cacingan Domba

Getah Pepaya terbukti Manjur untuk mengobati penyakit Cacingan Domba.

Getah Pepaya atau perasan daun pepaya adalah obat ampuh untuk menyembuhkan penyakit cacingan Domba.
Salah-satu jenis penyakit yang sering menerpa domba adalah penyakit cacingan. Penyakit ini kerap kali menyerang Ternak ruminansia kecil seperti ternak domba dan juga ternak kambing.
Penyakit cacingan pada domba adalah disebabkan oleh adanya infeksi cacing nematoda, seperti Haemonchus contortus, Bunostomum sp, Oesophagostomum .sp, Trychoslrongylus sp dan Trichuris sp. dimana keberadaan cacing tersebut sebagai parasit di saluran pencernaan domba. Jenis Cacing Haemonchus contortus adalah yang terbanyak dan bisa ditemukan di sistem pencernaan domba.
Jika se-ekor domba sudah terjangkit penyakit cacing ini, maka akan menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang fisik domba, berat badan menjadi berkurang, mengganggu sistem reproduksi domba, serta dalam skala fatal, cacingan pada domba dapat menyebabkan kematian pada hewan tersebut.
Mengenal Cacing Haemonchus contortus (Penyebab penyakit cacingan pada saluran pencernaan domba)
Cacing Haemonchus contortus adalah sekelompok cacing yang hidupnya didalam abomasum (perut kitab) domba (bisa juga terjangkit ke kambing, dan juga bisa terjadi ke hewan peliharaan sapi) dalam artikel ini, kami fokus ke domba saja.
Cacing ini akan menghisap darah domba kita, dengan begitu akan menimbulkan beberapa gejala pada domba, diantaranya:

Terjadi anemia atau kurang darah
Suka terlihat rahang bawah domba kita menjadi bengkak
Muncul gangguan pencernaan si domba tersebut
Berat badan domba menjadi berkurang / menurun
Fisik domba menjadi mudah terserang infeksi penyakit-penyakit lain nya.

Nah, kita bisa mengenali dahulu, kondisi atau tanda-tanda apakah domba kita sudah terserang penyakit cacingan ini apa tidak?
Tanda-tanda penyakit cacingan ini, adalah :

Anemia (kurang darah).
Tubuh domba menjadi kurus
Kulit domba terasa akan kasar
Kondisi bulu domba akan terlihat kusam
Domba menjadi Kehilangan nafsu makan
Suka terjadi diare atau mencret pada domba
Domba menjadi konstipasi atau sulit buang air (itu bila infeksinya sudah semakin mem-berat)
Akan kita jumpai gumpalan darah di dalam abomasum (lambung bagian paling belakang) domba.

Lalu, bagaimana untuk mencegah dan mengendalikan penyakit cacingan domba ini?
Caranya :

Peternak harus memberikan ransum atau makanan yang memiliki berkualitas bagus dan juga cukup banyak jumlahnya.
Sebisa mungkin jangan terlalu padat/banyak populasi domba di kandang nya.
Pisahkan mana ternak yang masih muda dan juga pisahkan mana ternak yang sudah dewasa
Perhatikan pula konstruksi dan juga sanitasi atau kebersihan lingkungan area peternakan domba
Jangan biarkan area gembala domba ada yang becek tempatnya.
Jangan melakukan gembala domba terlalu pagi (karena udara masih lembab dan keberadaan cacing Haemonchus contortus (di alam) adalah masih sangat banyak dikala suasana lembabnya padang rumput tersebut.
Lakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan untuk domba-domba kita secara berkala dan teratur.

Cara Memulai Mengambil Getah Pepaya
Untuk bisa mendapatkan getah pepaya, maka bisa dengan cara menyadapnya dari pohon pepaya sendiri. Catatan, pohon atau buah pepaya yang masih mudah, adalah jauh lebih baik khasiatnya daripada pepaya yang sudah tua.
Sebagai pengetahuan, bahwa Getah buah pepaya ini mengandung zat-zat seperti: papain, Kimo papain A, Kimo papain B, papaya peptidase, pektin, D-galaktase dan L-arabinose.
Teknik Menyadap Getah Pepaya

Saat buah pepaya masih bergelantungan pada pohon pepaya, maka kita bisa menorehnya sedikit dengan pisau dlsb (kira-kira dengan kedalaman 1 s.d 5 mm dan lebar torehan adalah 1 s.d 2 cm.
Waktu menyadap getah pepaya sebaiknya jam 06 s/d 08 pagi - terus di ulang lagi hari berikutnya sampai 4 kali ngulang (untuk buah pepaya yang sama).
Selanjutnya, getah yang keluar dari buah pepaya yang di toreh tadi, kita tampung pakai gelas dlsb yang di ikatkan pada buah pepaya atau pohonnya dan sebagainya.

Catatan :
Setiap 100 ml getah pepaya yang sudah berhasil kita tertampung, maka harus ditambahkan dengan 2 tetes larutan "Natrium Bisulfit" sebanyak 30 % untuk mencegah terjadinya oksidasi.

Kemudian, getah pepaya tersebut, kita jemur dibawah sinar matahari yang bagus atau kita bisa meng - oven nya pada suhu sekitar 30-60 derajat Celcius sampai si getah pepaya tersebut menjadi kering.
Lalu, Getah yang sudah kering, kita haluskan menjadi serbuk.
Untuk digunakan sebagai obat cacing pada domba, maka Dosis atau takaran yang kita diberikan adalah 1.2 gram / kg Berat Badan domba (itu bisa diberikan 3 kali dalam setiap minggu nya).
Serbuk getah pepaya tersebur kita campur dulu dengan air, dengan perbandingan 1 : 5. yang terdiri dari:
- 1 bagian serbuk dan 5 bagian air
- Kita aduk hingga berbentuk suspensi
- Suspensi tersebut bisa langsung diminumkan atau diberikan lewat mulut domba dengan menggunakan selang langsung ke rumen domba.

Sebenarnya, selain dengan getah pepaya yang di ambil dari buah pepaya muda; sebagaimana dijelaskan diatas, kita juga bisa menggunakan perasan daun pepaya sebagai obat tradisional yang bagus dan manjur untuk mengobati penyakit cacingan pada domba kita.
Cara ngolah perasan daun pepayanya sebagai berikut :

Kita ambil 2 sampai dengan 3 lembar daun pepaya (jangan yang terlalu muda atau jangan juga yang terlalu tua, yang sedang-sedang saja).
Lalu kita Haluskan daun pepaya tersebut, tambah sedikit air matang atau air bersih
Lalu kita peras dan kita ambil air perasannya
Dan langsung bisa kita Minumkan ke ternak domba kita, dengan takaran sebanyak 2 s.d 3 sendok makan atau kita disesuaikan dengan berat badan ternak kita, dan dilakukan 3x di setiap minggunya.

Semoga ada manfaatnya untuk kita semua. Amin.
Sumber inspirasi bacaan dari Ebook:
GETAH PEPAYA SEBAGAI OBAT CACING TRADISIONAL PADA TERNAK KAMBING/DOMBA
Lembar informasi pertanian (Liptan) IP2TP Mataram No. 04/Liptan/2000
Diterbitkan oleh: Instalasi Penelitian dan Pengkajian teknologi Pertanian Mataram
Kotak Pos 1017, Telp. (0370) 671312, Fax. 671620
September 2000 - Agdex :430.
Sumber foto

Sunday, June 28, 2015

Alfalfa - Warisan Besar dari Thariq bin Ziyad

Alfalfa - Warisan Besar dari Thariq bin Ziyad (670-720 M) untuk para Peternak Domba Masa Kini.

Berasal dari perjalanan Pasukan Thariq bin Ziyad ke Benua Eropa untuk menaklukkan Al-Andalus (Spanyol, Portugal, Andorra dan Gibraltar) pada sekitar tahun 711 M, maka dalam perjalanannya tersebut, pasukan Thariq bin Ziyad menggunakan suatu jenis tanaman berkhasiat super tinggi untuk keperluan pakan kuda perang mereka. Itulah cikal bakal / awal mula adanya Alfalfa.

Tanaman Alfalfa dipergunakan untuk memberi makan kuda-kuda perang para pasukan Thariq bin Ziyad (seorang Jenderal perang besar dari dinasti Umayyah). Setelah Andalusia dan sekitarnya dapat di taklukkan oleh Thariq bin Ziyad, maka selanjutnya masyarakat Eropa pun menjadi banyak yang mengetahui dan faham akan manfaat besar tanaman Alfalfa, lalu sama-sama membudidayakannya.

Sampai suatu saat (800 tahun sejak Islam berkuasa di Al-Andalus, Spanyol, Portugal, Andorra dan Gibraltar), kemudian ada panglima Spanyol bernama Hernando Cortez melakukan perjalanan ke Benua Amerika dan lalu menaklukkan bangsa Aztecs di Mexico dengan menggunakan strategi berperang mengikuti atau menjiplak strategi Thariq bin Ziad yaitu dengan membakar kapal-kapalnya sendiri dan juga dengan cara membangun sistem logistik perang nya dengan tanaman yang sama yaitu tanaman alfalfa (yang sudah diperkenalkan oleh Islam di Spanyol selama 781 tahun!). Dan akhirnya tanaman alfalfa menjadi terbawa ke benua Amerika. Maka dari itu, adalah sangat wajar dan masuk akal bila ternyata sampai dengan sekarang, Amerika Serikat adalah menjadi negara yang hebat dalam bidang “nutritious plants” dan juga negara pengekspor daging terbesar di dunia, itu karena sistem peternakan mereka menggunakan tanaman Alfalfa.

Dengan demikian, jelas sudah bahwa Tanaman Alfalfa, kata "Alfalfa" berasal dari kata bahasa arab dan diserap dengan bahasa pribumi di Spanyol selama hampir 8 abad. Kata Alfalfa berasal dari kata "al-fisfisa" (arab), yang artinya “fresh fodder” atau "pakan segar".

Penelitian jaman sekarang, menjelaskan bahwa ada banyak manfaat dari Tanaman Alfalfa. Sebagaimana ditulis di berbagai sumber yang menjelaskan bahwa tanaman Alfalfa ini salah-satu manfaat besarnya adalah sebagai pakan segar unggulan agar usaha ternak kita menjadi sehat dan bagus perkembangan ternak nya.

Sungguh luar biasa, maka marilah kita menanam Alfalfa agar ternak domba kita menjadi sehat dan berkembang pesat.

Jika anda ingin memulai belajar membudidayakan menanam Alfalfa secara kontinue terus-menerus, maka rekomendasi kami, anda bisa berkonsultasi dengan Tim Geraidinar.com untuk mendapatkan bimbingan perihal bagaimana cara praktis untuk budidaya tanaman Alfalfa ini dari mulai biji sampai dengan panen.

Sumber inspirasi tulisan dari : agribisnis-indonesia.com

Saturday, June 27, 2015

Luas lahan padang rumput yang ideal untuk gembala domba

Image source: here

Dalam praktek beternak domba, maka ada beberapa cara yang dipilih oleh calon peternak domba, yaitu: (1) memelihara domba di dalam kandang dan lalu memberinya rumput di antar ke kandang tersebut, atau (2) dengan cara di gembalakan. Dari kedua cara tersebut tentunya ada kekurangan dan kelebihan di masing-masing cara, dan peternak sendiri lah yang akan merasakannya. Tetapi dengan berbagai sudut pandang yang jauh, maka sistem gembala adalah jauh lebih bagus daripada sistem di kandangkan, kita bisa belajar dari para peternak di negara Australia yang kebanyakan menggunakan sistem gembala.

Kami akan setuju bahwa sistem gembala domba adalah selangkah lebih baik daripada sistem domba di kandangkan, walau memang untuk dapat mengaplikasikan sistem gembala domba adalah sangat diperlukan modal yang besar terutama untuk penyediaan lahan gembalaan. Untuk hal penyediaan lahan gembalaan bisa didapatkan dengan sistem menyewa ke orang lain yang memiliki padang rumput yang cukup luas dan bersedia untuk disewakan kepada kita (peternak harus sangat aktif mencari dan mendapatkan lalu melakukan negosiasi dengan pemilik lahan). atau jika kita memiliki modal yang cukup banyak, maka kita bisa membeli suatu area lahan dan lalu dikelola menjadi padang rumput untuk sarana gembala domba.

Sesuai dengan judul artikel diatas, maka kami akan mencoba memberikan gambaran tentang "berapa sih luas lahan gembalaan yang memang ideal untuk bisa jalannya sistem gembala domba dengan baik?"

Setelah kami pelajari dan menyimak dari berbagai sumber yang didapat, maka untuk luas lahan gembalaan domba yang ideal adalah 68 m² (atau 5 bata) per se-ekor domba. Dan untuk sistem gembala bergilir tempatnya, maka kita harus menyediakan lahan seluas dua kali lipatnya (jika sistem bergilir lahan adalah hanya dua tempat). Misalnya kita memiliki domba sebanyak 1 ekor, maka itu memerlukan 68 m² (atau 5 bata). lalu suatu saat lahan 68 m² tersebut sudah menipis rumputnya, maka kita harus memindahkan domba kita ke lahan sebelahnya (yang memang sudah dipersiapkan dengan rerumputan yang sudah jadi dan siap di makan domba - dengan ukuran lahan yang sama dengan lahan pertama yaitu 68 m² (atau 5 bata)).

Maka untuk mudahnya, dapat kita simpulkan bahwa dalam hal luas lahan (sistem gembala bergilir dua tempat) yang dibutuhkan untuk per ekor domba adalah 68 m² (atau 5 bata) x 2 = 136 m² (atau 10 bata).

Demikian yang bisa kami informasikan untuk saat ini. Semoga bermanfaat.

Alamat Praktek Dokter Hewan

Berikut ini kami sajikan daftar alamat praktek untuk Dokter Hewan di setiap kota besar di seluruh Indonesia. Data ini kami peroleh dari sumber lain yang bisa anda lihat di paling bawah post artikel ini. Kami menyadari bahwa data dokter hewan ini masih jauh dari kata lengkap, oleh karena hal itu, jika Anda mempunyai informasi tambahan seputar keberadaan alamat praktek dokter hewan yang ternyata belum masuk di halaman ini, mohon untuk menyampaikannya di kolom komentar agar sahabat kita yang lain menjadi tahu keberadaannya dan tentunya hal itu akan lebih memudahkan kita dalam mendapatkan informasi keberadaan dokter hewan di daerahnya masing-masing.

Untuk memudahkan pencarian data alamat praktek dokter hewan, kami urutkan berdasarkan Kota, sebagai berikut:

JAKARTA DAN SEKITARNYA :

Jakarta Barat
Jakarta Pusat
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jakarta Utara
Tangerang
Depok
Sentul
Bekasi
Bogor

BANDUNG

SUMATERA

Banda Aceh
Batam
Kepri (Kepulauan Riau)
Lampung utara
Lubuk Linggau
Medan
Palembang
Payakumbuh
Dumai

JAWA

Garut
Banjaran
Cilegon
Tasikmalaya
Kediri
Ponorogo
Purwokerto
Malang
Nganjuk
Pasuruan
Semarang
Sidoarjo
Sleman
Surabaya
Mojokerto
Surakarta / Solo
Yogyakarta
Umbulharjo
Gresik
Temanggung
Jombang
Denpasar Bali

SULAWESI SELATAN

Maros

SULAWESI UTARA

Manado

KALIMANTAN BARAT

Pontianak
Singkawang

KALIMANTAN TIMUR

Samarinda
Botang
Balikpapan

MALUKU

Ambon

IRIAN

Merauke

Daftar Alamat Praktek Dokter Hewan se-Indonesia :

JAKARTA DAN SEKITARNYA

Jakarta Barat

AE Perdanawinata, Drh.
Jl. Perjuangan Kelapa Dua Raya No. 2A
Jakarta Barat
Telp. (021) 5367-0811

Betty Lestari, Drh.
Jl. Arteri Kelapa Dua No. 2 A
Kebun Jeruk - Jakarta Barat
Telp. (021) 5367-0811 Hp: 0815-891-4156

Chaidir Taufik, Drh.
Jl. Muwardi I / 2, Grogol
Jakarta Barat
Telp. (021) 568-0672

Cucu Kartini Sajuthi, Drh. (Praktik Bersama)
Jl. Panjang
Green Garden Blok I-9 No. 35
Jakarta Barat
Telp. (021) 5830-2918 / 5830-2919
Jadwal Praktik:
Senin 09:00 - 20:00, Drh. Tan Siu Ing
Selasa 09:00 - 15:00, Drh. Nyoman Sri Widiasih; 15:00 - 20:00, Drh. Cucu Kartini Sajuthi.
Rabu 09:00 - 20:00, Drh. Erita Soyanti
Kamis 09:00 - 15:00, Drh. Nyoman Sri Widiasih; 15:00 - 20:00, Drh.

Heny Widiastuti, Drh.
Medika Satwa
Jl. Kemuning Bambu Larangan No. 199 Cengkareng
Jakarta Barat
Telp. (021) 921-7978

Ida Aryani H, Drh.
Jl. Puri Kembangan Raya No.77H RT 11/05
Kedoya – Jakarta Barat
Telp. (021) 5818662 / 70132664

Irfan, Drh
Jl. Kembang Kerep No.18
Meruya Utara - Jakarta Barat
Telp. (021) 7332124

Made Suwardana, Drh.
Jl. Puri Kembangan Raya No.77H RT 11/05
Kedoya - Jakarta Barat
Telp. (021) 5818662 / 70132664 HP : 0818756829

Martina, Drh.
Jl. Mandala Timur No. 9, Tomang
Jakarta Barat
Telp. (021) 568-6345

Mona Bustami, Drh.
Jl. Lapangan Bola no. 5D
Kebon Jeruk - Jakarta Barat
Telp. (021) 53650946 / 33000658
Praktek
senin –rabu-kamis-jumat: 09.00-21.00
sabtu-minggu: 10.00-16.00

Muhammad Munawaroh, Drh
Jl. Kemuning Bambu
Jakarta Barat
Telp. (021) 8760963